Jenis- jenis Citra Penginderaan Jauh(Remote Sensing)
Dalam penginderaan jauh hasil akhir yang diperoleh merupakan sebuah citra/ gambar sebuah kenampakan fenomena. Pengindraan jauh nantinya menghasilkan data yang berupa visual dan digital. Hasil pengindraan jarak jauh dapat memiliki banyak bentuk atau hasil. Dalam penginderaan jauh, data atau hasil observasi yang didapat disebut citra. Citra dapat diartikan sebagau gambaran yang tampak dari suatu objek yang sedang diamati, sebagai hasil liputan atau rekaman suatu alat pemantau. Inderaja dikenal dua jenis citra yaitu citra foto dan citra non foto.
Citra foto merupakan gambar yang dihasilkan dari sensor kamera sedangkan citra non foto adalah gambar yang dihasilkan dari sensor selain kamera seperti gelombang elektromagnetik (sinar X, sinar infrared, dan lainnya).
Citra dibedakan lagi menjadi citra foto dan citra nonfoto. Perbedaan dari citra foto dan citra nonfoto dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini:
Tabel 1
Variabel Pembeda | Citra Foto | Citra Nonfoto |
Sensor | Kamera | Nonkamera, mendasarkan atas penyiaman(scanning) Kamera yang detektornya bukan film |
Detektor | Film | Pita magnetik, termistor, foto konduktif, foto foltaik dll. |
Proses perekaman | Fotografi/kimiawi | Elektronik |
Mekanisme perekaman | Serentak | Parsial |
Spektrum elektromagnetik | Spektrum tampak dan perluasannya | Spektral tampak dan perluasannya, temal dan gelombang mikro |
Benda yang tergambar pada citra dapat dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor, yaitu sebagai berikut.
- Ciri spasial, adalah ciri yang berkaitan dengan ruang, yang meliputi bentuk, ukuran, tekstur, pola, situs, bayangan, dan asosiasi.
- Ciri spektral, adalah ciri yang dihasilkan oleh tenaga elektromagnetik dengan benda yang dinyatakan dengan rona dan warna. Rona adalah tingkat kehitaman atau keabuan suatu gambar objek pada citra. Benda yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga, maka rona pada citra berwarna asli tampak cerah.
- Ciri temporal, adalah ciri yang terkait dengan umur dan waktu benda pada saat perekaman, misalnya rekaman sungai musim hujan tampak cerah, sedang pada musim kemarau tampak gelap
A. Citra Foto
Citra foto adalah gambaran yang dihasilkan dengan menggunakan sensor kamera. citra foto dibedakan berdasarkan :
1. Spektrum Elektromagnetik
2. Sumbu Kamera
3. Warna
Berdasarkan warna yang digunakan, citra foto dibedakan atas:
a. Foto berwarna semua (false colour)
Warna citra pada foto tidak sama dengan warna aslinya. Misalnya pohon-pohon yang berwarna hijau dan banyak memantulkan spektrum inrfa merah, pada foto tampak berwarna merah.
b. Foto berwarna asli (True Colour)
Contoh : foto pankromatik berwarna
4. Wahana
Berdasarkan wahana yang digunakan terdapat 2 jenis citra yaitu:
a. Foto udara, dibuat dari pesawat udara atau balon
b. Foto Satelit atau Orbital, dibuat dari satelit
B. Citra Non Foto :
Citra foto adalah gambaran yang dihasilkan dengan menggunakan sensor kamera. citra foto dibedakan berdasarkan :
1. Spektrum Elektromagnetik
Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra foto dapat dibedakan atas:
a. Foto ultra violet yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultra violet dekat dengan
panjang gelombang 0,29 mikrometer.
b. Foto ortokromatik yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum tampak dari saluran biru
hingga sebagian hijau (0,4 - 0,56 mikrometer).
c. Foto pankromatik yaitu foto yang dengan menggunakan spektrum tampak mata.
Gambar
Foto Pankromatik di Jawa Timur skala 1:2.500
d. Foto infra merah yang terdiri dari foto warna asli (true infrared photo) yang dibuat dengan
menggunakan spektrum infra merah dekat sampai panjang gelombang 0,9 mikrometer hingga
e. mikrometer dan infra merah modifikasi (infra merah dekat) dengan sebagian spektrum
tampak pada saluran merah dan saluran hijau.
Foto udara dapat dibedakan berdasarkan arah sumbu kamera ke permukaan bumi, yaitu:
a. Foto vertikal atau foto tegak (orto photograph), yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak
lurus terhadap permukaan bumi.
b. Foto condong atau foto miring (oblique photograph), yaitu foto yang dibuat dengan sumbu
kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Sudut ini pada umumnya sebesar
10 derajat atau lebih besar. Tapi apabila sudut condongnya masih berkisar antara 1 - 4 derajat, foto
yang dihasilkan masih digolongkan sebagai foto vertikal. Foto condong masih dibedakan lagi menjadi:
- Foto agak condong (low oblique photograph), yaitu apabila cakrawala tidak tergambar padafoto.
- Foto sangat condong (high oblique photograph), yaitu apabila pada foto tampak cakrawalanya.
Berdasarkan warna yang digunakan, citra foto dibedakan atas:
a. Foto berwarna semua (false colour)
Warna citra pada foto tidak sama dengan warna aslinya. Misalnya pohon-pohon yang berwarna hijau dan banyak memantulkan spektrum inrfa merah, pada foto tampak berwarna merah.
b. Foto berwarna asli (True Colour)
Contoh : foto pankromatik berwarna
4. Wahana
Berdasarkan wahana yang digunakan terdapat 2 jenis citra yaitu:
a. Foto udara, dibuat dari pesawat udara atau balon
b. Foto Satelit atau Orbital, dibuat dari satelit
B. Citra Non Foto :
Citra non foto adalah gambaran suatu objek yang diambil dari satelit dengan menggunakan sensor. Citra non foto terdiri dari beberapa macam jenis sebagai berikut :
Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik :
1. Citra Infrared Thermal, yaitu citra yang ditracking (direkam) menggunakan spektrum elektromagnetik infrared thermal. Maksudnya menggunakan gelombang panas untuk mendeteksi objek yang akan ditracking. Misalnya, menentukan titik api pada kebakaran hutan.
2. Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dihasilkan melalui pancaran gelombang mikro. Citra gelombang mikro menggunakan sumber energi alamiah
(system pasif), sedangkan citra radar menggunakan sumber energi buatan
(system aktif).Misalnya merekam badai.
(system pasif), sedangkan citra radar menggunakan sumber energi buatan
(system aktif).Misalnya merekam badai.
Berdasarkan Sumber Sensor :
1. Citra tunggal, yaitu citra yang dihasilkan menggunakan sensor tunggal
2. Citra Multispektral, yaitu citra yang dihasilkan menggunakan banyak sensor. sensor-
sensor tersebut memiliki keunggulan masing-masing untuk merekam objek berdasarkan
spektrum yang berbeda-beda. Misalnya dalam mendeteksi titik api pada kebakaran hutan
tidak hanya menggunakan sensor panas saja, namun juga menggunakan sensor
pendeteksi gas C02. Sehingga dapat memetakan keberadaaan titik api berdasarkan
sensor panda dan sensor gas tersebut.
Citra multispektral terdiri dari :
1. Citra tunggal, yaitu citra yang dihasilkan menggunakan sensor tunggal
2. Citra Multispektral, yaitu citra yang dihasilkan menggunakan banyak sensor. sensor-
sensor tersebut memiliki keunggulan masing-masing untuk merekam objek berdasarkan
spektrum yang berbeda-beda. Misalnya dalam mendeteksi titik api pada kebakaran hutan
tidak hanya menggunakan sensor panas saja, namun juga menggunakan sensor
pendeteksi gas C02. Sehingga dapat memetakan keberadaaan titik api berdasarkan
sensor panda dan sensor gas tersebut.
Citra multispektral terdiri dari :
• Citra RBV (Return Beam Vidicon), sensornya berupa kamera yang hasilnya tidak dalam
bentuk foto karena detektornya bukan film dan prosesnya non fotografik.
• Citra MSS (Multi Spektral Scanner), sensornya dapat menggunakan spektrum
tampak maupun spektrum infra merah thermal. Citra ini dapat dibuat dari pesawat udara.
Berdasarkan Wahana :
1. Citra dirgantara (airbone Image) , yaitu citra yang dihasilkan melalui wahana yang
beroperasi di lapisan udara bawah, misalnya pesawat udara, balon, helikopter, citra infra
merah thermal citra radar dan citra MSS.
2. Citra Satelit (Satellite/Spaceborne Image) yaitu citra yang dibuat dari antariksa atau
angkasa luar.
Citra ini dibedakan lagi atas penggunaannya, yakni:
- Citra satelit untuk penginderaan planet. Contoh: Citra satelit Viking (AS), Citra satelit
Venera (Rusia).
- Citra satelit untuk penginderaan cuaca. Contoh: NOAA (AS), Citra Meteor (Rusia).
- Citra satelit untuk penginderaan sumber daya bumi. Contoh: Citra Landsat (AS), Citra
Soyuz (Rusia) dan Citra SPOT (Perancis).
- Citra satelit untuk penginderaan laut. Contoh: Citra Seasat (AS), Citra MOS (Jepang).
Sumber :
https://agnazgeograph.wordpress.com/2012/12/06/perbedaan-citra-foto-dan-non-foto-inderaja/
http://mpgisamalia.blogspot.com/
http://mpgisamalia.blogspot.com/
http://geodik.com/citra-non-foto/
http://kamusmeteorology.blogspot.com/2012/09/jenis-jenis-citra-pengindraan-jauh.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar