Klasifikasi Unsupervised dan Klasifikasi Supervised
Klasifikasi Citra
Tujuan dari proses klasifikasi citra adalah untuk mendapatkan gambar atau peta tematik. Klasifikasi citra yang terbagi kedalam dua teknik yaitu teknik supervised classification dan teknik unsupervised classification. Klasifikasi supervised dan unsupervised biasanya digunakan untuk mengklasifikasi keseluruhan suatu dataset menjadi kelas-kelas. Kelas-kelas dapat mengidentifikasi area hutan, perkebunan, mineral, urban.
Teknik klasifikasi supervised dapat diartikan sebagai teknik klasifikasi yang diawasi. Menurut Projo Danoedoro (1996) klasifikasi supervised ini melibatkan interaksi analis secara intensif, dimana analis menuntun proses klasifikasi dengan identifikasi objek pada citra (training area). Sehingga pengambilan sampel perlu dilakukan dengan mempertimbangkan pola spektral pada setiap panjang gelombang tertentu, sehingga diperoleh daerah acuan yang baik untuk mewakili suatu objek tertentu.
Sedangkan Klasifikasi unsupervised yang berarti klasifikasi tak terawasi merupakan pengklasifikasian hasil akhirnya (pengelompokkan pixel-pixel dengan karakteristik umum) didasarkan pada analisis perangkat lunak (software analysis) suatu citra tanpa pengguna menyediakan contoh-contoh kelas-kelas terlebih dahulu.
Kegunaan Image Proccessing dalam Pengelolaan Bencana
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan daerah yang memiliki potensi bencana besar. Hal ini membuat kita harus senantiasa waspada terhadap berbagai macam bencana yang mungkin terjadi. Maka untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana kita memerlukan suatu informasi yang jelas mengenai daerah daerah potensi bencana dan peta prediksi bencana dan lain lain. Salah satu metode yang cukup handal untuk melakukan analisis tersebut adalah dengan menggunakan Penginderaan Jauh. Melalui metode ini dengan image processing, ada banyak sekali keuntungan yang diperoleh baik dalam analisis pra bencana atupun pasca bencana. Hasil Image processing akan memberikan data yang lengkap, cepat dan jelas tergantung dari lingkup data seperti apa yang kita butuhkan.
melalui image processing, dapat kita memprediksi daerah potensi lahar dingin misalnya pada sungai sungai di sekitar gunung merapi. Selain itu proses monitoring juga dapat dengan cepat dan tepat dilakukan tanpa harus turun langsung ke lapangan. Artinya, untuk saat ini, pengolahan citra digital memiliki peranan yang cukup signifikan dalam usaha penangan bencana alam.