Konversi Peta Konvensional (Peta
Cetak) Ke dalam Model Vektor
a. Data vektor terbagi kedalam 3 bentuk, yaitu :
1. Point/titik : mempunyai 1 pasang titik koordinat
2. Line/garis : mempunyai minimal 2 pasang titik koordinat
3. Polygon/area : mempunyai minimal 4 pasang titik koordinat (dimana titik
koordinat 1 bernilai sama dengan titik koordinat ke4/terakhir)
b. Jenis Informasi dapat di ekstrak menjadi 2 yaitu : Data spasial dan non-spasial.
Pada data spasial terdapat koordinat x, koordinat y, dan keterangan. Sedangkan
pada data non-spasial terdapat keterangan-keterangan tambahan lainnya dari data
spasial tersebut.
c. Pemodelan
Model
Data Vektor Model data vektor merepresentasikan setiap fitur ke dalam baris
dalam tabel dan bentuk fitur didefinisikan dengan titik x, y dalam space.
Fitur-fitur dapat memiliki ciri-ciri yang berbeda lokasi atau titik, garis atau
poligon. [Hur03].
Lokasi-lokasi seperti alamat customer direpresentasikan
sebagai point yang memiliki pasangan koordinat geografis. Garis, seperti sungai
atau jalan, direpresentasikan sebagai rangkaian dari pasangan koordinat.
Poligon didefinisikan dengan batas dan direpresentasikan dengan poligon
tertutup. Semua itu dapat didefinisikan secara legal, seperti paket dari tanah;
administratif, seperti kabupaten. Saat menganalisa data vektor, sebagian besar
dari analisa melibatkan atribut-atribut dari tabel data layer. Tiga macam model
data vektor yaitu :
1.
Titik (point) Titik adalah representasi grafis yang paling sederhana untuk suatu
obyek [Hur03]. Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat
diidentifikasi di atas peta dan dapat ditampilkan pada layar monitor dengan
menggunakan simbol-simbol.
Representasi Obyek Titik
2.
Garis (line) Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling sedikit
dua titik dan digunakan untuk mempresentasikan obyek-obyek dua dimensi [Hur03].
Obyek atau entitas yang dapat direpresentasikan dengan garis antara lain jalan,
sungai, jaringan listrik, saluran air. engantar Model Geospasial 5 Representasi
Obyek Garis
3.
Poligon (polygon) Poligon digunakan untuk merepresentasikan obyek-obyek dua
dimensi, misalkan: Pulau, wilayah administrasi, batas persil tanah adalah
entitas yang ada pada umumnya direpresentasikan sebagai poligon. Satu poligon
paling sedikit dibatasi oleh tiga garis di antara tiga titik yang saling
bertemu membentuk bidang. Poligon mempunyai sifat spasial luas, keliling
terisolasi atau terkoneksi dengan yang lain, bertakuk (intended), dan
overlapping.
Tabel
Perbedaan Peta Konvensional dengan
Peta Digital
No
Peta Konvensional
Peta Digital
1
Statis
Statis dan Dinamis
2
Proses updating mahal
Proses updating murah
3
Rigid
Flexibel
4
Diskrit
Kontinu dan yang perlu saja
5
Analisis dan modeling secara langsung tidak
mungkin
Analisis dan modeling secara langsung sangat
mudah
6
Menurunkan (Generate) data perlu interpretasi
Menurunkan (Generate) data tidak perlu
interpretasi
No
|
Peta Konvensional
|
Peta Digital
|
1
|
Statis
|
Statis dan Dinamis
|
2
|
Proses updating mahal
|
Proses updating murah
|
3
|
Rigid
|
Flexibel
|
4
|
Diskrit
|
Kontinu dan yang perlu saja
|
5
|
Analisis dan modeling secara langsung tidak
mungkin
|
Analisis dan modeling secara langsung sangat
mudah
|
6
|
Menurunkan (Generate) data perlu interpretasi
|
Menurunkan (Generate) data tidak perlu
interpretasi
|
d. Rasterisasi data
Rasterisasi adalah proses pengubahan data vektor menjadi data raster. Dengan kata lain, mengubah data yang merupakan satu rangkaian poin-poin ke dalam bentuk data yang merupakan satu rangkaian sel terpisah dengan nilainya masing-masing. Rasterisasi berguna dalam hal SIG, khususnya dalam hal pemetaan, yaitu saat ingin mengetahui koordinat suatu titik di suatu daerah, rasterisasi juga memudahkan dalam operasi overlay.
Sumber :
http://suciutami.co/2012/02/15/data-dalam-gis/